Strategi Adaptasi Retina Mata Hewan Nokturnal Terhadap Kemampuannya Melihat dalam Gelap

Afitah Afitah, Alifia Rizka Fitrianti, Eliva Devi Widayati, Icha Pamira, Muasaroh Muasaroh, Tri Ujilestari

Abstract


Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui strategi adaptasi retina mata hewan nokurnal terhadap kemampuannya melihat dalam gelap. Hewan nokturnal merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk jenis hewan yang aktif pada malam hari daripada pada siang harinya. Penelitian yang dilakukan menggunakan jenis penelitian kualitatif menggunakan teknik analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa hewan nokturnal memiliki penglihatan yang baik meskipun dalam kondisi gelap. Adaptasi dari mata hewan nokturnal dipengaruhi oleh adanya sinar matahari, di mana sinar matahari ini dapat menghambat penglihatan dari hewan nokturnal Sehingga pada hewan nokturnal cenderung baik saat melihat di malam hari. Adaptasi penglihatan pada hewan nokturnal khususnya terjadi di retina matanya, karena retina merupakan bagian dari mata yang berperan dalam melihat warna. Dari hasil penelitian yang telah dituliskan dapat ditarik kesimpulan bahwa ada berbagai macam hewan nocturnal diantaranya kelelawar, tikus, burung hantu, kukang, kucing, serangga nocturnal, ikan dll. Pada masing- masing spesies hewan mempunyai kecenderungan adaptasi retina mata yang berbeda-beda. Karena perbedaan dari habitat maupun anatomi dari mata hewan tersebut.

Full Text:

PDF

References


Adisendjaja, Y. H. (2003). Warna dan maknanya dalam kehidupan. In Makalah disajikan pada Seminar Sehari Bersama Alam II oleh BEM FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung (Vol. 24).

Aditama, R. C., & Kurniawan, N. (2013). Struktur Komunitas Serangga Nokturnal Areal Pertanian Padi Organik pada Musim Penghujan di Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Biotropika: Journal of Tropical Biology, 1(4), 186-190. Fatmala, L., Fithri, S.,

Purnama, V., & Falah, N. (2018). KEANEKARAGAMAN SERANGGA NOKTURNAL DI KAWASAN HUTAN SEKUNDER RINON PULO BREUH ACEH BESAR. Prosiding Biotik, 3(1).

Greiner. B., W. A., & Warrant, E.J. (2004). Retinal and Optical Adaptations for Nocturnal Vision in The Halictid Bee Megalopta Genalis. Cell and Tissue Ressearch, 316(3), 377-390.

Gunarso, W. 1985. Tingkah Laku Ikan dalam Hubungannya dengan Alat, Metode, dan Taktik Penangkapan. Fakultas Perikanan. Jurusan Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan. Institut Pertanian Bogor.

Hadi, M. (2008). Pola aktivitas harian pasangan burung serak jawa (Tyto alba) di sarang kampus psikologi Universitas Diponegoro Tembalang Semarang. Jurnal Bioma, 6(2), 23-29.

Hoar, W. S. & D. J.Randall. 1971. Fish Physiology. Academic Press. New York. V: p. 1-32. Lythgoe, J., and G. Lythgoe. 1992. Fishes of The Sea; North Atlantic and Medditerranean. The MIT Press. Combridge Massachusetts

Mahowald, M. (1994). The Silicon Retina. In Analog VLSI System for Stereoscopic Vision (pp. 4-65). Springer, Boston, MA.

Martin, A., Swarbick,J., and Cammarata,.1990. Farmasi Fsik Dasar dan Kimia Fisik diterjemahkan oleh Yoshita, Edisi ketiga, Hal 141-142. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Nugraha, B. A., El Akbar, R. R., & Gunawan, R. (2019). Penerapan Augmented Reality pada Pengenalan Hewan Nokturnal. Generation Journal, 3(2), 19-30. Rejeki, P. S., Putri, E. A. C., &

Prasetya, R. E. (2019). Ovariektomi pada Tikus dan Mencit. Saraswati, T. R., Yuniwarti, E. Y. W., & Tana, S. Deskripsi Perilaku dan Status Darah Burung Hantu Celepuk Jawa (Otus angelinae) dengan Pemberian SuplemenSerbuk Kunyit di Penangkaran The Study on Behaviour and Blood Status of Celepuk Jawa (Otus Angelinae) in Effort for Owl Breeding by Turmeric Powder Supplementation.

Saraswati, Tyas Rini, Yuniwarti & Tana, Silviana. (2018). Deskripsi perilaku burung hantu celepuk jawa (Otus angelinae) dengan pemberian seplemen serbuk kunyit di penangkaran. Jurnal Metamorfosa, Vol.2. 137-143

Supriatna, J. 2000. Panduan Lapangan Primata Indonesia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia

Syam, A. R., & Satria, H. (2009). ADAPTASI FISIOLOGIS RETINA MATA DAN TINGKAH LAKU IKAN TERHADAP CAHAYA. BAWAL, 2(5), 215-224.

Ulum, M. F., & Noviana, D. (2017). Sonogram Organ Mata Kucing Liar Indonesia. Bulletin Veternier Udayana, 9 (2): 150-155 Wangko, Sunny. Histofisiologi Retina. Jurnal Biomedik (JBM), Vol.5, No.3. 2013. Manado: Bagian Anatomi-Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi.

Widiana, A., Sulaiman, S., & Kinasih. (2013). Studi Populasi Dan Distribusi Kukang Jawa (Nycticebus Javanicus, E. Geoffroy, 1812) di Talun Desa Sindulang Kecamatann Cimanggung Sumedang Jawa Barat. Jurnal Istek, 7(1)

Wiens, F. 2002. Behavior and Ecology of Wild Slow Loris (Nycticebus coucang): Social Organization. Infant Care System, and Diet. Doctor of Natural Sciences Dissertation. Faculty of Biology, Chemistry and Geoscienses, Bayreuth University

Zainul Imran, T., Rosyadi, K. I., & Safita, R. (2018). TINGKAH LAKU IKAN NILA (OREOCHROMISNILOTICUS) BERDASARKAN KUALITAS CAHAYA (Doctoral dissertation. UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JA




DOI: https://doi.org/10.31002/nectar.v1i2.1356

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 NECTAR : Jurnal Pendidikan Biologi