Analisis Perbandingan Yoghurt dari Olahan Susu Sapi Jenis Friesian Holstein (PFH) dan Kambing Jenis Etawa

Faiqoh Faiqoh, Hidayatul Munfarida, Metasari Tiara Armadani, Fina Ayuni A'rifah, Akhmat Sofiyan, Dian Fajarwati Susilaningrum

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan yoghurt dari olahan susu sapi jenis Friesian Holstein (PFH) dan kambing jenis etawa. Metode penelitian ini menggunakan studi literature. Jenis penelitian, berupa kualitatif deskriptif dengan kajian ilmiah (scientific research) dngan menganalisis perbandingan kandungan gizi pada yoghurt susu sapi jenis Frisian Holstein (PFH) dan kambing jenis Etawa. Hasil penelitian menunjukkan kandungan gizi yoghurt susu sapi PFH mengandung protein, kasein, lemak susu, mineral dan vitamin A lebih rendah daripada yoghurt susu kambing Etawa, Kandungan laktosa yoghurt dari susu sapi PFH lebih tinggi daripada yoghurt dari susu kambing Etawa sehingga asam laktat pada sapi PFH meningkat dan pada kambing Etawa meningkat juga tapi sebanding dengan peningkatan laktosa, kadar asam lemak pada sapi PFH lebih rendah kadar asam lemak kaproat, kaprilat dan kaprat daripada kambing etawa, kandungan mineral sapi PFH mengandung mineral kalsium, fosfor, vitamin A, E, dan B kompleks dan kambing etawa mengandung seluruh kandungan yang sama tapi mengandung kompleks yang tinggi, bakteri yang digunakan dalam fermentasi yaitu sama yaitu Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus.

 

 

 


Full Text:

PDF

References


Abubakar, Budi. A dan A. Harsono. (1998). Pengaruh Suhu dan Macam Suhu Terhadap Mutu Yoghurt Selama Penyimpanan. hal 755-760. dalam Prosiding Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner. Bogor.

Afifi, M. A., Okarini, I. A., & Mariani, N. P. (2018). Pengaruh Fermentasi Alami Susu Sapi dan Susu Kambing Terhadap Flavor, Total Asam dan Kadar Protein. Jurnal Peternakan Tropika, 6(3), 735-745.

Arum, H. P. (2014). Pengaruh jumlah ekstrak jahe dan susu skim terhadap sifat organoleptik yoghurt susu kambing etawa. Jurnal Tata Boga, 3(3).

Badan Standarisasi Nasional. 2011. SNI 3141.1 Susu Segar-Bagian 1: Sapi. Badan Standarisasi Nasional (BSN), Jakarta.

BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia). (2005). Peraturan Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia tentang Ketentuan Pokok Pengawasan Pangan Fungsional. Jakarta (ID): Badan Pengawasan Obat dan Makanan.

BSN (Badan Standardisasi Nasional). (2009). SNI. 01- 2981-2009: Yoghurt. Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.

Buckle, K. A., R. A. Edwards., G. H. Fleet., & M. Wooton. (2007). Ilmu Pangan. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Chandan, R. C., & K. M. Shahani. (1993). Yogurt. In: Dairy Science and Technology Handbook. 2. Product Manufacturing. Y. H. Hui, Ed. VCH, Pub., Inc., USA.

Fitriyanto, Astuti, T. Y., & Utami, S. (2013). Kajian Viskositas dan Berat Jenis Susu Kambing Peranakan Etawa(PE) pada Awal, Puncak dan Akhir Laktasi. Jurnal Ilmiah Peternakan, 299-306.

Maheswari, P. R. A. (2004). Penanganan dan Pengolahan Hasil Ternak Perah. Bogor: IPB.

Nasution, Z. (2020). Karakteristik Susu Segar Dan Keju Pada Kambing Perah (Peranakan Etawah, Saanen Dan Pesa). GrahaTani, 6(1), 870-880.

Navyanti, F., & R. Adriyani. (2015). Higiene sanitasi, kualitas fisik dan bakteriologi susu sapi segar perusahaan susu x di Surabaya. Jurnal Kesehatan Lingkungan. 8(1): 36-47.

Rachman, A., Taufik, E., & Arief, I. I. (2018). Karakteristik Yoghurt Probiotik Rosella Berbahan Baku Susu Kambing dan Susu Sapi Selama Penyimpanan Suhu Ruang. Jurnal Ilmu Produksi dan Teknologi Hasil Peternakan, 6(2), 73-80.

Rangkuti, K. (2017). IbM Kelompok Ternak Sapi: Pembuatan Yoghurt dari Susu Sapi Skala Rumah Tangga. Jurnal Prodikmas Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(01).

Rustamadji, B. (2004). Diary Science I. Laboratory of Diary Animal. Faculty of Animal Science. Yogyakarta: Gadjah Mada University.

Sampurno, A., Cahyanti, A. N., & Nofiyanto, E. (2020). Characteristics Of Goat's Milk Yoghurt Based Jackfruit And Cempedak. Jurnal Pengembangan Rekayasa dan Teknologi, 16(2), 121-128.

Sears, W., M. Sears., & J.M. Sears. (2004). 10 Reason Yoghurt is a Top Health Food. www.askdrsears.com. (17 Mei 2021).

Siregar, S. B. (2003). Sapi Perah Jenis, Teknis Pemeliharaan Dan Analisis Usaha. Jakarta: Penebar Swadaya.

Sudaryati, H.P., S. Djajati, dan N.T. Fachrizal. (2016). Pembuatan yoghurt bubuk susu kambing etawa. J. Rekapangan 11(2): 1 – 7.

Sudrajat, P., & Ardiarto. (2012). Pengaruh stress panas terhadap performa produksi susu Sapi Friesian Holstein di Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul Sapi Perah Baturraden. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. 341-346.

Sunarlim. (1992). Usaha Berternak Kambing Etawah. http://www.smallcrab.com/F orex/172-usaha-beternak- etawah. Diakses pada tanggal 17 Mei 2021.

Susilorini, T. E., & M. E. Sawitri. (2007). Produk Olahan Susu. Jawa Barat: Penebar Swadaya.

Tamime, A. Y., & R. K. Robinson. (1989). Yoghurt Science and Technology. Oxford: Pergoman Press.

Wahyudi, M. (2006). Proses pembuatan dan analisis mutu yoghurt. Buletin Teknik Pertanian. 11(1): 12-16.

Widodo. (2003). Bioteknologi Industri Susu. Yogyakarta: Lacticia Press.

Winarno, Surakhmad. (1986). Metodologi Pengajaran Nasional. Bandung: Jemmars.




DOI: https://doi.org/10.31002/nectar.v3i1.1969

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 NECTAR : Jurnal Pendidikan Biologi