Analisis Lendir Bekicot Sebagai Obat Alternatif Bagi Manusia

Norma Damayanti, Annisya Putri Prasetyo, Nur Fadillah Asmi Safitri, Rio Perdana

Abstract


Indonesia merupakan Negara tropis yang ditemukan banyak spesies bekicot. Lendir bekicot mempunyai banyak manfaat untuk manusia, seperti penyembuh luka bakar, pelembab kulit wajah, sakit gigi, gatal-gatal, dan lain-lain. Pemanfaatan lendir bekicot ini sudah banyak diterapkan oleh masyarakat karena memberikan hasil yang positif. Di Indonesia penelitian dan penggunaannya masih sedikit, meskipun lendir bekicot yang dapat digunakan banyak tersedia. Penelitian dan pemanfaatan lendir bekicot untuk manusia masih perlu ditingkatkan agar diperoleh hasil yang efektif, dan dapat diaplikasikan sehingga mampu memberikan dampak yang ekonomis terhadap masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis lender bekicot sebagai obat alternative bagi manusia. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah deskripsi kualitatif berdasarkan tinjauan literature artikel jurnal, buku, online maupun offline. Hasil penelitian menunjukan bahwa Pemanfaatan lendir bekicot pada manusia menunjukkan hasil yang positif sebagai obat penyembuh luka bakar dan sebagai pelembab kulit wajah, sehingga prospek perkembangan manfaatnya sangat baik untuk masa mendatan

Full Text:

PDF

References


Agung AA, Genjir N, Kencana S. (2009). Efektifitas Cairan Bekicot dalam Mengurangi Rasa Sakit Pada Karies Gigi. Jakarta: Badan PPSDM Depkes RI.

Berniyanti T, Suwarno. (2007). Karakteristik Protein Lendir Bekicot (Achasin) Isolat Lokal sebagai Faktor Anti Bakter: Media Kedokteran Hewan. 23(3):139-44.

Dupont, E., et al., (2010). The International Resource For Cosmetic R & D, Vol. 125, No. 3, Canada.

Handojo, F.L., 1989. Budidaya Bekicot (Achatina fuluica). Jakarta: CV. Simplex.

Holla LI. (2003). University Textbook of Oral Mucosal Disease. Brno: Masaryk University Brno.

Im, A-R., and Kim, Y.S. (2009). Role of Glycosaminoglycans in Wound Healing, Natural Products Research Institute, College of Pharmacy. Seoul: National University, Korea, 1 (2) : 106-114.

Indriaty, S. (2019). Formulasi Dan Uji Stabilitas Gel Antiaging Dari Kombinasi Ekstrak Etanol Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus Polyrhizus) Dan Lendir Bekicot (Achatina Fulica) Dengan Variasi Gelling Agent Carbomer 940 1%, 1, 25%, 1, 5% Dan 1, 75%. Journal of Pharmacopolium, 2(2).

Jasin, Maskoeri. (1984). Sistematika Hewan (Invertebrata dan vertebrata) untuk universitas. Bandung: Sinar Wijaya

Jawetz, E. Josep L.M. dan Edward A.A. (1996). Mikrobioogi Kedokteran Edisi 20. Jakarta: EGC.

Mardiana, Z.H., Gadri., A. Mulqie, L. (2015). Formulasi Gel yang Mengandung Lendir Bekicot (Achatina Fulica) serta uji efektifitas Antibakteri terhadap Propionibacterium acnes, Prosiding Penelitian SpeSia Unisba.:223-230.

Muslim, M. I., & Perdhana, M. S. (2017). Glass Ceiling: Sebuah Studi Literatur. Jurnal Bisnis Strategi, 26(1), 28-38.

Purnasari PW, Fatmawati D, Yusuf I. (2012). Pengaruh Lendir Bekicot (Achatina fulica) terhadap Jumlah Sel Fibroblas pada Penyembuhan Luka Sayat: Sains Medika.4(2):195-203.

Putra MA. (2015). Efektifitas Pemberian Lendir Bekicot 100% (Achatina Fulica) dan Sediaan Krim 5% terhadap Lama Penyembuhan Luka Bakar Derajat II(A) secara In Vivo: BIMKI. 3 (1):52-65.

Santana, W.A et al. (2012): Assessment of Antimicrobial Activity and Healing Potential of Mucus Secretion of Achatina fulica. International Journal of Morphology, 30(2), 365-373.

Sinko, P.J. (2006). Martin’s Physical Pharmacy and Pharmaceutical Sciences : Physical Chemical and Biopharmaceutical Principles in the Pharmaceutical Sciences, 5th ed, Published Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins.

Swastini IG. (2011). Pemberian Lendir Bekicot (Achatina fulica) secara topical lebih cepat menyembuhkan Gingivitis Grade 3 karena Calculus daripada Iodine 10% [Tesis]. Denpasar: Universitas Udayana.

Wade, Ainley and Paul J. Weller. (1994). Handbook of Pharmaceutical Excipients, edisi kedua. London: The Pharmaceutical Press.

Zed, M. (2014). Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.




DOI: https://doi.org/10.31002/nectar.v1i2.1355

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 NECTAR : Jurnal Pendidikan Biologi