Pengembangan Bahan Ajar Teks Deskripsi Bermuatan Budaya Lokal untuk Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Candiroto Kabupaten Temanggung
Abstract
Keterampilan menulis teks deskripsi merupakan salah satu keterampilan yang harus dikuasai peserta didik sebagai salah satu bentuk aplikasi dari empat keterampilan berbahasa. Salah satu permasalahan yang ditemui pada pembelajaran teks deskripsi khususnya pada kelas VII di SMP Negeri 1 Candiroto adalah penggunaan bahan ajar yang masih bergantung pada bahan ajar terbitan pemerintah serta kurangnya pemahaman peserta didik akan arti budaya. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kebutuhan awal, mengembangkan bahan ajar, serta memperoleh kelayakan bahan ajar teks deskripsi bermuatan budaya lokal untuk peserta didik kelas VII di SMP Negeri 1 Candiroto Kabupaten Temanggung. Penelitian ini menggunakan model penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono dengan menggunakan instrument pengumpulan data berupa observasi, wawancara kebutuhan awal bahan ajar, dan angket mengenai kelayakan bahan ajar cetak berupa modul dengan materi teks deskripsi untuk siswa kelas VII SMP, dengan perolehan data hasil validasi yang dikembangkan dalam kategori baik (B) dan dinyatakan layak untuk digunakan.
Kata kunci: bahan ajar, budaya lokal, modul.
References
Adawiyah, R. (2019). Keterampilan menulis teks deskripsi siswa kelas VII MTs Negeri 8 Jakarta dengan media video wisata daerah. Skripsi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.
Agustina, E. S. (2017). Pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks: representasi kurikulum 2013. AKSARA: Jurnal Bahasa Dan Sastra, 18(1), 84-99. http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/aksara/article/view/13585
Bahtiar, E. T. (2015). Penulisan bahan ajar. Conference Paper Di Bogor.
Claudia. (2019). Mengintegrasikan budaya melalui materi dalam buku teks bahasa Indonesia kelas X sekolah menengah atas. Konferensi Nasional Bahasa Dan Sastra V, 5(1), 312–315.
https://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/knbs/article/view/12914.
Dahlan, U. A. (2002). Bahasa dan sastra Indonesia menuju peran transformasi sosial budaya abad XXI. Jakarta : Gramedia.
Daryanto. (2013). Menyusun modul bahan ajar untuk persiapan guru dalam mengajar. Yogyakarta: Gava Media.
Fauziah, S. (2015). Faktor sosiokultural dalam pemakaian bahasa. Jurnal Pemikiran Islam, 1(1), 154-174. https://doi.org/10.1163/_q3_SIM_00374.
Ghafor, O. (2020). Exploring the perceptions of kurdish EFL university students towards culture as the fifth language skill. http://eprints.lancs.ac.uk/48376/%5Cnhttp://dx.doi.org/10.1002/zamm.19630430112%0Ahttp://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0160738315000444%0Ahttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/25926610%5Cnhttp://w ww.pubmedcentral.nih.gov/articlerender.fcgi?artid.
Harsiati, T., Trianto, A., E.Kosasih. (2014). Buku siswa bahasa indonesia kelas VII edisi revisi. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Haryanta, T. A. (2012). Kamus kebahasaan dan kesusastraan. Yogyakarta : Aksara Sinergi.
Kasmaboti, K. (2016). Peningkatan aktivitas dan kemampuan menulis karangan deskripsi melalui penggunaan peta konsep pada siswa kelas IV SD 09 koto kampung dalam kabupaten padang pariaman. Jurnal Konseling Dan Pendidikan, 4 (1), 95-106. https://jurnal.konselingindonesia.com/index.php/jkp/article/view/48.
Kosasih, E. (2021). Pengembangan bahan ajar (p. 2). Jakarta : Bumi Aksara.
Lestari, W. S., Susilo, H., & Setyosari, P. (2017). Pengembangan bahan ajar tematik untuk siswa kelas IV. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, Dan Pengembangan, 2 (11), 1469–1474. http://journal.um.ac.id/index.php/jptpp/article/view/10168.
Lestari, I. (2013). Pengembangan bahan ajar berbasis kompetensi. 2. Padang : Akademia Permata.
Mahsun. (2014). Teks dalam pembelajaran bahasa Indonesia (kurikulum 2013). Kota Depok : Raja Grafindo Persada.