Makna Gerak dan Watak Tokoh dalam Kolaborasi Drama dan Tari Soreng Lakon Haryo Penangsang Mbalela sebagai Bahan Ajar Pembelajaran Drama di SMA

Tatik Fitri Kuswanti, Mursia Ekawati, Imam Baihaqi

Abstract


Penelitian yang berjudul Makna Gerak dan Watak Tokoh dalam Kolaborasi Drama dan Tari Soreng Lakon Haryo Penangsang Mbalela sebagai Bahan Ajar Pembelajaran Drama di SMA dilatarbelakangi oleh adanya pementasan kolaborasi antara drama dan tari pada kesenian soreng. Kolaborasi drama dan tari lakon Haryo Penangsang Mbalela ini dipilih karena terdapat gerakan-gerakan yang menunjukkan suatu makna yang menyampaikan pesan tertentu. Drama yang terdapat didalamnya juga menunjukkan bagaimana perwatakan serta alur sejarah soreng. Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah pada penelitian ini adalah (1) Apa makna gerak dalam kolaborasi drama dan tari soreng lakon “Haryo Penangsang Mbalela”?; (2) Bagaimana watak tokoh dalam kolaborasi drama dan tari soreng lakon “Haryo Penangsang Mbalela?; (3) Bagaimana implementasi makna gerak dan watak tokoh dalam kolaborasi drama dan tari soreng lakon “Haryo Penangsang Mbalela”?. Tujuan penelitian ini yaitu (1) Menghasilkan deskripsi makna gerak dan watak tokoh dalam kolaborasi drama dan tari lakon “Haryo Penangsang Mbalela”.; (2) Mendeskripsikam watak tokoh dalam kolaborasi drama dan tari soreng lakon “Haryo Penangsang Mbalela”.; (3) Mengimplementasikan hasil makna gerak dan watak tokoh dalam kolaborasi drama dan tari soreng lakon “Haryo Penangsang Mbalela” dalam pembelajaran drama di SMA. Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu semiotika, lakuan, tari, penokohan, dan pembelajaran drama. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan metode penelitian deskriptif.  Penelitian ini terfokuskan terhadap makna gerak dan watak tokoh sebagai objeknya. Sumber data penelitian ini adalah video yang ditranskripkan menjadi naskah drama, wawancara yang sitranskripkan, serta foto. Wujud data berupa naskah drama, transkrip wawancara, dan foto yang menunjukan makna gerak dan watak tokoh. Metode penyediaan data yang digunakan adalah metode observasi lapangan. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa, makna gerak dalam kolaborasi drama dan tari soreng dapat ditemukan 10 data yang mencakup (1) Gerak Tegap; (2) Gerak Paseban; (3) Gerak Penghormatan; (4) Gerak Manembah; (5) Gerak Sembahan; (6) Gerak Nusung Pawarta; (7) Gerak Tameng Jaja (8) Gerak Siap Siaga; (9) Gerak Kentrangan; (10) Gerak Pamungkas. Penggambaran watak tokoh dalam kolaborasi drama dan tari soreng ditemukan data yang meliputi (1) Penggambaran watak Haryo Penangsang yang menggambarkan watak pemarah, tidak sabaran, takabur, sombong, merendahkan orang lain, lalai, dan ceroboh; (2) Penggambaran watak tokoh Prameswari yang menggambarkan watak penurut terhadap perintah suami dan lemah lembut; (3)Penggambaran watak prajurit soreng yang menggambarkan watak patuh dengan pemimpinnya, pemberani, dan cerdik; (4) Penggambaran watak Rangga Mentaun yang menggambarkan watak penurut terhadap perintah Haryo Penangsang dan penyabar; (5) Penggambaran watak Sunan Kudus yang menggambarkan watak penasihat, licik dan pilih kasih; (6) Penggambaran watak Sultan Hadiwijaya yang menggambarkan watak dermawan, bijaksana, dan penyabar; (7) Penggambaran watak Pemanahan yang menggambarkan watak peduli dan selalu membela kebenaran; (8) Penggambaran watak pekatik yang menggambarkan watak penurut terhadap perintah pemimpinnya. Hasil penelitian tersebut dapat diimplementasikan oleh guru dan peserta didik dalam menganilis unsur intrinsik dan ekstrinsik drama yang tercantum dalam KD 3.18 Mengidentifikasi  alur cerita, babak demi babak, dan konflik dalam drama yang dibaca dan ditonton dan 4.18 Mempertunjukan salah satu tokoh dalam drama yang dibaca atau ditonton secara lisan.

Kata Kunci: unsur intrinsik dan ekstrinsik, makna gerak, watak tokoh, kolaborasi drama dan tari


Full Text:

Untitled

References


Aminudin. (1990). Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Imanisa, Dwi Nurul; Stiandini, Winda; Fretisari, Imma. (2017). Simbol dan Makna Gerak Tari Totokng dalam Upacara Adat Notokng di Kecamatan Sengah Temilak: Pontianak Untan.

Endaswara, Suwardi. (2003). Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Widyastama.

Jazuli, M. (2008). Pendidikan Seni Budaya Suplemen Pembelajaran Tari. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Kurniawan, Deddy. (2017). Sigrak Ing Prajurit. Yogyakarta: Institut Seni Indonesia.

Lestari, Anggita. (2016). Peran Tari Soreng dalam Tradisi Nyadran Kali Dusun Warangan Kecamatan Pakis kabupaten Magelang. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Nurgiyantoro, Burhan. (2015). Teori Pengkajian Fiksi. Cetakan IX. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Pakerti, Widia dkk. (2012). Metode pengembangan Seni. Jakarta: Universitas Terbuka.

Pratama, Vera Setia. (2016). Kajian Makna Simbolik Tari Lawet di Kabupaten Kebumen. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Puspitarini, Brigita Swilasari. (2018). Nama-Nama Ragam Gerak Tari Soreng. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Salim. (2008). Kajian Tari. Malang: Universitas muhammadiyah Malang.

Sobur, Alex. (2001). Analisis Teks Media Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana. Analisis Semiotika dan Framing. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sobur, Alex. (2003). Semiotika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Thobron, M dan Mustofa. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Yogyakara: Ar-Ruzz Media.

Tomasoa, Herlina Inge. (2013). Analisis Watak dan Strategi Tokoh Perempuan dalam Drama The Merchant Of Venice karya William Shakespeare. Manado: Universitas Sam Ratulangi.




DOI: https://doi.org/10.31002/repetisi.v4i1.1893

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



 

Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.