PENGARUH VARIASI JUMLAH LUBANG UDARA TERHADAP EFISIENSI KOMPOR BIOMASSA

Prihtian Pambudi, Sri Widodo, Kun Suharno

Abstract


Abstrak

Penggunaan kompor biomassa untuk kebutuhan rumah tangga khususnya untuk memasak dapat meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar terutama biomassa sebagai sumber energi alternatif pengganti energi fosil. Pada penelitian ini digunakan kompor biomassa dengan variasi jumlah lubang udara pada tabung bakar yaitu 6 lubang, 12 lubang dan 18 lubang. sedangkan bahan bakar yang digunakan adalah briket kayu pulai yang mempunyai nilai kalori 4500 kkal/kg. metode penelitian yang digunakan adalah water boiling test(WBT), untuk mendapatkan nilai efisiensi termal dari 3 variasi jumlah lubang. Hasil penelitian kompor biomassa ini diperoleh data waktu startup,lama waktu menyala dan efisiensi termal. Waktu yang dibutuhkan untuk penyalaan atau Startup adalah 5,52 menit untuk variasi 6 lubang, 5,41 menit untuk variasi 12 lubang dan 5,38 menit untuk variasi 18 lubang. Sedangkan waktu  api menyala paling lama adalah 64,42 menit untuk variasi 6 lubang, kemudian waktu 57,52 menit untuk variasi 12 lubang dan 51,25 menit untuk variasi 18 lubang. Untuk efisiensi termal dengan presentase paling tinggi adalah 78% untuk variasi 18 lubang, 46% untuk variasi 12 lubang dan 21% untuk variasi 6 lubang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suplai udara yang kurang dalam proses pembakaran dapat menyebabkan nilai efisiensi termal rendah.

 

Abstract

The use of biomass stoves for special household needs for cooking can increase the efficiency of the use of biomass special fuels as an alternative energy source to replace fossil energy.In this study biomass stoves were used with variations in the number of air holes in the burner tubes, namely 6 holes, 12 holes and 18 holes. While the fuel used is the island wood briquette which has a calorific value of 4500 kcal / kg. The research method used was the water boiling test (WBT), to obtain a thermal efficiency value of 3 variations in the number of holes. The results of this biomass stove research are data on startup time, installation time and thermal efficiency. The time needed for ignition or Startup is 5.52 minutes for variations of 6 holes, 5.41 minutes for variations of 12 holes and 5.38 minutes for variations of 18 holes. While the latest time is 64.42 minutes for variations of 6 holes, then time of 57.52 minutes for variations of 12 holes and 51.25 minutes for variations of 18 holes. For thermal efficiency with the highest percentage is 78% for variations of 18 holes, 46% for variations of 12 holes and 21% for variations of 6 holes. The results of the research show that the lack of air supply in the manufacturing process can produce low thermal efficiency values.

 


Keywords


kompor biomassa; briket biomassa; efisiensi termal

Full Text:

PDF

References


Abdullah, K. 2003, Biomas Potensi dan Pemanfaatan di Indonesia, Departemen Pertanian Teknik IPB, Bogor.

Abdullah K., et all, 1998. Energi dan Listrik Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Amin, S. 2000. Penelitian berbagai jenis kayu limbah pengolahan untuk pemilihan bahan baku briket arang. Jurnal Saint dan Teknologi BPPT Indonesia, Vol. 2, No. 1.

Daryanto,2007, Energi Masalah dan pemanfaatannya Bagi Kehidupan Manusia. Yogyakarta: Pustaka Widyatama.

Djatmiko, Agoes Tri Wahyoe. 1986. Desain dan Uji Penampilan Tungku Bahan Bakar Arang dengan Pemberian Sekat Udara. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian, IPB. Bogor.

Febriyantika. 1998. Studi Kelayakan Kulit Kakao Sebagai Bahan Bakar Alternatif Pada Tungku Biomassa. Skripsi. Jurusan Mekanisasi Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB. Bogor.

Haryanto, A dan Hartanto,2007,Towards Revitalization of Biomass Gasification Technology, Universitas Lampung, Bandar Lampung.

Kusuma, Fadil Murda.2012.Pengaruh Formasi Lubang Udara Terhadap Kinerja Tungku Gasifikasi Biomassa.Skripsi. Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.Bandar Lampung.

Martawijaya, A., I. Kartasujana, K. Kadir, dan S. A. Prawira. 1981. Atlas Kayu Indonesia. Jilid I. Badan Litbang Kehutanan. Bogor.

Mashudi. 2005. Pulai Merupakan Jenis Potensial untuk Pengembangan Hutan Tanaman. Informasi Teknis Vol.3 No. 1. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan Tanaman. Yogyakarta.

Novi, tri 2014’Pembuatan dan pengujian kompor briket dengan modifikasi pada ruang bakar’ Skripsi. Fakultas Teknik.Unand. Padang.

Nurhilal, O, Mulyana, C, Alamsyah, W, dan Irdianto 2016,Pengaruh suplai Udara Terhadap Efisiensi Kompor Bibiobriket,Departemen Fisika,hal.123-126.

Pratiwi. 2000. Potensi dan Prospek Pengembangan Pohon Pulai untuk Hutan Tanaman. Buletin Kehutanan dan Perkebunan Vol. 1(1).

Rizqiardihatno, R.F. 2008, Perancangan Kompor Biomassa Berefisien Tinggi dan Ramah Lingkungan dengan PrinsipHeat Recovery untuk Masyarakt Urban, Depok, Skripsi, Program Sarjana Fakultas Teknik UI.

Suwarsono, Sudarman, Budiono, Hendaryati, R ,Fajriansyah, M.N, Setiawan, E dan Hadi, K 2016,’Pengaruh modifikasi lubang udara primer pada kompor biomassa’,Seminar Nasional dan Rekayasa (SENTRA), Vol. IV, hal.1-5.

Wirjodarmodjo, H., 1959. Pohon-Pohon Terpenting di Indonesia. Pengumuman No. 71 Seri 1. Lembaga Pusat Penyelidikan Kehutanan. Bogor.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Jurnal Teknik Mesin MERC (Mechanical Engineering Research Collection)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.