Pendekatan Geometri pada Bangunan Makam Kyai Semar

Ditaul Safitri, Maryam Abdulloh, Lestari Setyaningrum, Meli Handayani

Abstract


Analisis bangunan bersejarah makam Kyai Semar di Magelang memiliki tujuan untuk mengetahui sejarah makam Kyai Semar serta menganalisis pendekatan geometri pada volume bangun makam Kyai Semar. Pada penelitian ini, metode yang digunakan berupa penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, dokumentasi, dan observasi secara langsung di makam Kyai Semar. Dari penelitian ini diperoleh hasil yaitu makam Eyang Ismoyo Jati atau makam Kyai Semar adalah makam kedua setelah makam Kyai Sepanjang. Kyai Semar adalah pamomong Tanah Jawa. Makam tersebut direnovasi pada hari Kamis sekitar bulan Juni tahun 2006. Makam yang terletak di puncak Gunung Tidar, Magersari, Magelang tersebut berbentuk Tumpeng Jejeg Sejati yang di dasar tumpeng dikelilingi (disabuki) dengan tulisan jawa Ha Na Ca Ra Ka dan di puncaknya ditusuk dengan janur kuning. Makam tersebut dikelilingi dengan pagar tembok berbentuk balok yang setiap sisinya terdapat naga. Keseluruhan makam Kyai Semar mulai dari atas sampai bawah yang jika ditinjau dari pendekatan geometri makam ini merupakan gabungan dua bangun ruang, yaitu bangun kerucut dan bangun balok. Bangun balok pada makam Kyai Semar memiliki ukuran panjang dan lebar masing-masing sebesar 9 meter serta memiliki tinggi sekitar 1,5 meter, sedangkan pada bangun kerucut memiliki ukuran diameter dan tinggi masing-masing sebesar 9 meter serta apotema 10,06 meter. Dengan demikian, volume dari bangun makam Kyai Semar adalah 313 meter kubik.


Keywords


Geometri; Makam Kyai Semar; Sejarah

Full Text:

PDF

References


Adiwinata, R. (2018). Pengembangan desain didaktis bahan ajar kerucut dan tabung untuk siswa SMP. (Skripsi Program Sarjana). Diakses dari http://repository.radenintan.ac.id/4186/1/pdf%20skripsi.pdf.

Bishop, J. A. (1994). Cultural conflicts in the mathematics education of indigenous people. Clyton, Victoria : Monash University.

Faizah, R. S. N., Andreyanto, F., Romadhoni, V. D., Rouf, M. A., & Pamungkas, M. D. (2020). Etnomatematika: Analisis benteng Vredeburg ditinjau dari segi geometri. Alauddin Journal of Mathematics Education, 2(1), 64-70.

Forbes, W. A. (2018). Using ethnomathematics principles in the classroom: A handbook for mathematics education. Ontario: Faculty of Educaion, Brock University.

Jacqueline, A. (2016). Perbandingan karya arsitek Wright dan Gehry lewat nilai aljabar dan geometri. Diakses dari http://informatika.stei.itb.ac.id/~rinaldi.munir/AljabarGeometri/2015-2016/Makalah-2015/Makalah-IF2123-2015-083.pdf.

Leyton, M. (2006). Shape as emory a geometric theory of architecture. Berlin: Birkhӓuser-Publisher for Architecture.

Wahyuni, A., Ayu, A. W. T, & Budiman, S. (2013). Peran etnomatematika dalam membangun karakter bangsa. Makalah dipresentasikan dalam Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika dengan tema “Penguatan Peran Matematika dan Pendidikan Matematika untuk Indonesia yang Lebih Baik” pada tanggal 9 November 2013 di Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY.

Yuliyanto & Jailani. (2014). Pengembangan perangkat pembelajaran geometri SMP menggunakan metode penemuan terbimbing pada kelas VIII semester II. JRPM (Jurnal Riset Pendidikan Matematika), 1(1), 127- 138.




DOI: https://doi.org/10.31002/mathlocus.v1i1.905

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 MATH LOCUS: Jurnal Riset dan Inovasi Pendidikan Matematika

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.