Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas XII pada Materi Geometri Ditinjau dari Gaya Belajar

Rista Nur Eka Budiyani, Seprial Alit Febrian, Rizqi Nurjanah, Isnaeni Muhaenifah, Ardhia Siva Wardhani, Fadhilah Rahmawati

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis siswa pada materi geometri kelas XII ditinjau dari gaya belajar dengan kategori visual, auditorial, dan kinestetik. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Subjek penelitian terdiri dari 34 siswa kelas XII yang diambil acak dari daerah Magelang, Temanggung, dan Sragen. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan angket untuk mengetahui gaya belajar siswa, tes untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa, dan wawancara. Tes dilaksanakan pada materi geometri kelas XII. Hasil tes dan wawancara dianalisis berdasarkan indikator kemampuan berpikir kritis: (1) Focus (fokus); (2) Reason (alasan); (3) Inference (simpulan); (4) Situation (situasi); (5) Clarity (kejelasan); dan (6) Overview (tinjauan kembali). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 34 siswa terdapat 23 siswa memiliki gaya belajar visual, 7 siswa memiliki gaya belajar auditorial, dan 4 siswa memiliki gaya belajar kinestetik. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa gaya belajar siswa tidak memengaruhi kemampuan berpikir kritis.


Keywords


Berpikir Kritis; Gaya Belajar; Geometri

Full Text:

PDF

References


Bire, A. L., Geradus, U., & Bire, J. (2014). Pengaruh gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik terhadap prestasi belajar siswa. Jurnal Kependidikan: Penelitian Inovasi Pembelajaran, 44(2), 168-174.

Chairani, Z. (2013). Implikasi teori van hielle dalam pembelajaran geometri. Lentera Jurnal Pendidikan, 8(1).

Darkasyi, M., Johar, R., & Ahmad, A. (2014). Peningkatan kemampuan komunikasi matematis dan motivasi siswa dengan pembelajaran pendekatan quantum learning pada siswa SMP Negeri 5 Lhokseumawe. Jurnal Didaktik Matematika, 1(1).

Fadhilatullathifi, Z. N., Ardiyanto, B., Rahayu, D. D., Almukholani, T., Rinayah, I., & Rahmawati, F. (2020). Four-tier diagnostic test method to identify conceptual understanding in calculus. Journal of Physics: Conference Series, 1613(1), 12075.

Hidayanti, D., As’ari, A. R., & Daniel C, T. (2016). Analisis kemampuan berpikir kritis siswa SMP kelas IX pada materi kesebangunan. Prosiding Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajaran (KNPMP I) Universitas Muhammadiyah Surakarta, 276-285.

Imawan, O. R. (2015). Perbandingan antara keefektifan model guided discovery learning dan project-based learning pada matakuliah geometri. PYTHAGORAS: Jurnal Pendidikan Matematika, 10(2), 179–188.

Moleong, L. J. (2019). Metodologi penelitian kualitatif. Jombang: Remaja Rosdakarya.

Murray, S. (2011). Declining participation in post-compulsory secondary school mathematics: Students’ views of and solutions to the problem. Research in Mathematics Education, 13(3), 269–285.

Nafiah, Y. N. & Suyanto, W. (2014). Penerapan model problem-based learning untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar siswa. Jurnal Pendidikan Vokasi, 4(1).

Nurasia, N. (2015). Pengaruh gaya belajar terhadap keterampilan berpikir kritis peserta didik kelas XI IPA SMA Negeri 3 palopo pada materi pokok larutan asam basa. Dinamika, 6(2), 39–46.

Pamungkas, M. D., Rahmawati, F., & Dinara, H. A. (2020). Integrating geogebra into space geometry in college. 3rd International Conference on Learning Innovation and Quality Education (ICLIQE 2019), 999–1006.

Purwati, R., Hobri, H., & Fatahillah, A. (2016). Analisis kemampuan berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan masalah persamaan kuadrat pada pembelajaranmodel creative problem solving. KadikmA, 7(1), 84–93.

Rahmawati, F., Pamungkas, M. D., & Sariningtias, R. (2020). The van hiele geometry thinking level of Autism students. 3rd International Conference on Learning Innovation and Quality Education (ICLIQE 2019), 1369–1375.

Ramlah, Firmansyah, D. & Zubair, H. (2014). Pengaruh gaya belajar dan keaktifan siswa terhadap prestasi belajar matematika. Jurnal Ilmiah Solusi, 1(3), 68–75.

Rohim, A., Bima, R., & Julian, S. G. (2016). Belajar dan pembelajaran di abad 21. Makalah.

Rokhimah, S. & Rejeki, S. (2018). Kemampuan berpikir kritis siswa berdasarkan gaya belajar pada pembelajaran dengan model 4K. Kontinu: Jurnal Penelitian Didaktik Matematika, 2(1), 1–13.

Salmina, M. & Nisa, S. K. (2018). Kemampuan penalaran matematis siswa berdasarkan gender pada materi geometri. Numeracy Journal, 5(1), 41–48.

Septikasari, R. & Frasandy, R. N. (2018). Keterampilan 4C abad 21 dalam pembelajaran pendidikan dasar. Jurnal Tarbiyah Al-Awlad, 8(2), 112–122.

Sholihah, S. Z., & Afriansyah, E. A. (2017). Analisis kesulitan siswa dalam proses pemecahan masalah geometri berdasarkan tahapan berpikir Van Hiele. Jurnal Pendidikan Matematika “Mosharafa", 6(2), 287–298.

Somakim. (2011). Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa sekolah menengah pertama dengan penggunaan pendidikan matematika realistik. Universitas Sriwijaya, Palembang, 14, 42–48.

Sujiati, A. (2011). Proses berpikir siswa dalam pemecahan masalah dengan pemberian scaffolding. (Tesis). DISERTASI dan TESIS Program Pascasarjana UM.

Widodo, S. A. (2012). Proses berpikir mahasiswa dalam menyelesaikan masalah matematika berdasarkan dimensi teacher. Makalah Dipresentasikan dalam Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika dengan Tema “Kontribusi Pendidikan Matematika dan Matematika dalam Membangun Karakter Guru dan Siswa”,10.

Wijaya, A. (2012). Pendidikan matematika realistik: Suatu alternatif pendekatan pembelajaran matematika. Yogyakarta: Graha Ilmu.




DOI: https://doi.org/10.31002/mathlocus.v1i2.1045

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 MATH LOCUS: Jurnal Riset dan Inovasi Pendidikan Matematika

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.