ANALISIS DETERMINAN DEGRADASI LINGKUNGAN: PENGUJIAN EKC DI 9 NEGARA ASEAN PERIODE 2000-2017
DOI:
https://doi.org/10.31002/dinamic.v3i2.2661Keywords:
lingkungan, pertumbuhan ekonomi, EKC, ASEANAbstract
Kehidupan manusia di bumi sangat erat kaitannya dengan lingkungan. Namun, lingkungan bisa menjadi rusak karena aktivitas manusia salah satunya karena pertumbuhan ekonomi. ASEAN adalah sebuah perhimpunan negara di Asia yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang pesat namun diiringi dengan degradasi lingkungan yang terus meningkat seperti kabut asap lintas negara karena kebakaran hutan di Indonesia tahun 2015, deforestasi dan alih fungsi lahan menjadi kebun kelapa sawit di Malaysia dan Indonesia sejak tahun 2000, polusi air di Thailand tahun 2013, dan sebagainya yang akan menyebabkan masalah baru yaitu perubahan iklim. ASEAN merupakan wilayah yang terdampak akan perubahan iklim seperti bencana alam, kelangkaan air, bahkan kelaparan. Kaitan antara pertumbuhan ekonomi dan degradasi lingkungan menghadirkan sebuah hipotesis yang dikenal sebagai Environmental Kuznets Curve (EKC) yang memiliki bentuk kurva U terbalik. Penelitian ini bertujun untuk menganalisis apakah EKC secara teori terbukti, menganalisis pengaruh keterbukaan perdagangan, intensitas energi, dan jumlah penduduk terhadap emisi CO2 serta menganalisis apakah terdapat perbedaan sebelum dan setelah perapan Sustainable Development Goals (SDGs) terhadap emisi CO2 di 9 negara ASEAN periode 2000-2017. Data sekunder berupa data panel digunakan pada penelitian ini dan dianalisis dengan regresi data panel menggunakan pendekatan Fixed Effect Model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa EKC akan terjadi di 9 negara ASEAN dengan titik balik 7,098%, intensitas energi serta jumlah penduduk berpengaruh positif dan signifikan pada peningkatan emisi CO2, sedangkan keterbukaan perdagangan berpengaruh negatif namun tidak signifikan pada peningkatan emisi CO2. Terdapat perbedaan yang negatif dan signifikan sebelum dan setelah penerapan SDGs terhadap emisi CO2 di 9 negara ASEAN periode 2000-2017. Secara simultan, variabel pertumbuhan ekonomi, keterbukaan perdagangan, intensitas energi, jumlah penduduk, dan penerapan SDGs memiliki pengaruh terhadap emisi CO2 di 9 negara ASEAN periode 2000-2017.References
Adu, Derick Taylor and Elisha Kwaku
Denkyirah. (2017). Economic
Growth and Environmental
Pollution in West Africa: Testing
the Environmental Kuznets Curve
Hypothesis. Kasetsart Journal of
Social Sciences, Vol. 30, Page 1-8.
Aye, C. Goodness and Prosper Ebruvwiyo
Edoja. (2017). Effect of economic
growth on CO2 emission in
developing countries: Evidence
from a dynamic panel threshold
model. Cogent Economics &
Finande, Vol. 5, No. 1, Hal 1-22.
Azis, Iwan J. dkk. (2010). Pembangunan
Berkelanjutan: Peran dan
Kontribusi Emil Salim. Jakarta:
Kepustakaan Populer Gramedia.
Bainus, Arry dan Junita Budi Rachman.
(2018). Editorial: Sustainable
Development Goals. Intermestic:
Journal of Internatioanl Studies,
Vol. 3, No. 1, Hal. 1-8.
Burhanuddin. (2016). Integrasi Ekonomi
dan Lingkungan Hidup dalam
Pembangunan yang Berkelanjutan.
Jurnal EduTech, Vol. 2, No.1, Hal.
-17.
Daengs, Achmad. (2020). Pembangunan
Ekonomi Jawa Timur Berbasis
Investasi. Surabaya: Unitomo Press.
Danish, Recep Ulucak, dan Salah-Ud-Din
Khan. (2020). Relationship Between
Energy Intensity and CO2
Emissions: Does Economic Policy
Matter?. Journal Sustainable
Development, Hal. 1-8.
Dinnata, Hanifa Zama dan Nuraeni. (2020).
Kerjasama Selatan-Selatan dan
Triangular dalam Implementasi
Sustainable Development Goals
oleh ASEAN (2015-2019).
Padjajaran Journal of International
Relations, Vol. 2, No. 2, Hal. 187-
Fitriyanto, Fajar dan Deden Dinar Iskandar.
(2019). An Analysis on
Determinants of Energy Intensity in
ASEAN Coutries. Jurnal Ekonomi
dan Studi Pembangunan. Vol. 11
No. 1 Hal. 90-103.
Gilbert, Michael. (2017). AFTA dan
Kualitas Lingkungan Hidup di
Indonesia. Bina Ekonomi, Vol. 21,
No. 2, Hal. 181-202.
Global Carbon Atlas. (2019). CO2
Emissions.
Hanif, Imran and Pilar Gago-de-Santos.
(2017). The importance of
population control and macroeconomic stability to reducing
environmental degradation: An
empirical test of the environmental
Kuznets curve for developing
countries. Environmental
Development, Vol. 23, Hal. 1-9.
Idris, Amiruddin. (2016). Pengantar
Ekonomi Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta: Deepublish.
International Energy Agency. (2020).
Energy Intensity.
Ishartono dan Santoso Tri Raharjo. (2016).
Sustainable Development Goals
(SDGs) dan Pengentasan
Kemiskinan. Social Work Jurnal.
Vol. 6 No. 2 Hal. 154-272.
Kusumawardani, Deni. (2011). Economic
Development And Environmental
Quality: An Environmental Kuznets
Curve (EKC) Investigation Using
Cross-Countries Data. Majalah
Ekonomi, Vol. 21, No.1, Hal. 38-48.
Lumbatoruan, Eka Pratiwi dan Paidi
Hidayat. (2014). Analisis
Pertumbuhan Ekonomi dan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM)
Provinsi-Provinsi di Indonesia
(Metode Kointegrasi). Jurnal
Ekonomi dan Keungan, Vol. 2,
No.2, Hal. 14-27.
Nikensari, Sri Indah, Sekar Destilawati, dan
Siti Nurjanah. (2019). Studi
Environmental Kuznets Curve di
Asian: Sebelum dan Setelah Millenium Development Goals.
Jurnal Ekonomi dan Pembangunan,
Vol. 27 No. 2 Hal. 11-25.
Oh, Keun-Yeob dan Md Iqbal Bhuyan.
(2018). Trade Openness and CO2
Emissions: Evidence of Bangladesh.
Asian Journal of Atmospheric
Environment, Vol. 12, No. 1, Hal.
-36.
Pramudianto, Andreas. (2016). Dari Kyoto
Protocol 1997 hingga Paris
Agreement 2015: Dinamika
Diplomasi Perubahan Iklim Global
dan ASEAN Menuju 2020. Global:
Jurnal Politik Internasional, Vol.
, No. 1, Hal. 76-94.
Pratama, Yoga Putra. (2020). Konsensus
Kemitraan Global PBB (MDGs &
SDGs), Hipotesis Environmental
Kuznets Curve (EKC), dan
Degradasi Kualitas Udara di
Indonesia Periode 1980-2018.
Diponegoro Journal of Economics,
Vol. 9, No. 4, Hal. 1-15.
Rachim, Abdul. 2015. Ekonomi
Pembangunan. Yogyakarta:
Penerbit Andi.
Shahbaz, Muhammad et al. (2015). Does
Energy Intensity Contributes to CO2
Emissions? A Trivariate Analysis in
Selected African Countries. Munich
Personal RePEc Archive, No.
, Hal. 1-23.
Sukadri, D. S. (2012). REDD dan
LULUCF: Panduan Untuk Negosiator.
Jakarta.
Suparmoko, M. (2016). Ekonomi Sumber
Daya Alam dan Lingkungan (Suatu
Pendekatan Teoritis)/Edisi Keempat
Revisi, Cetakan Ketujuh.
Yogyakarta: BPFE.
Suryono, Agus. (2010). Dimensi-Dimensi
Prima Teori Pembangunan.
Malang: UB Press.
Trianto, Muhammad Fajri Setia dan Evi
Yulia Pirwanti. (2018).
Pertumbuhan Penduduk, Inflasi, dan
Korupsi: Analisis Empiris
Environmental Kuznets Curve
(EKC) di Kawasan ASEAN Periode
-2016. Jurnal Dinamika
Ekonomi Pembangunan (JDEP),
Vol. 1, No.3, Hal. 71-81.
World Bank. (2020). GDP Per Capita
(constant 2010 US$). World
Development Indicators. (2020).
Population Total. World
Development Indicators.
World Meteorogical Organization. (2019).
WMO Greenhouse Gas Buletin: The
State of Greenhouse Gases in The
Atmosphere Based on Global
Observations through 2018.